Cara Menghasilkan Bebek Potong Yang Seragam
Salah satu tujuan dalam beternak itik adalah untuk menghasilkan itik
potong dengan kriteria berat potong tertentu pada saat umur tertentu
pula. Pasokan itik potong selama ini bisa berasal dari dua sumber yaitu
itik jantan umur muda dan itik petelur yang sudah afkir. Yang akan kita
bicarakan sekarang adalah cara beternak itik jantan sehingga bisa
dicapai berat potong yang seragam pada saat umur panen. Mengapa? Karena
dengan memperhatikan berat/bentuk keseragaman itik akan menjadi ‘mudah’
baik dari segi manajemen pemeliharaan pemasaran dan yang lainnya.
Berikut petunjuk praktis (tips) untuk menghasilkan itik potong yang seragam :
Menghasilkan itik potong yang seragam bermula dari sini, sehingga
apabila memungkinkan belilah DOD yang berat/bentuk badannya seragam.
Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan menjalin kerjasama
dengan produsen DOD yang terpercaya. Apabila anda membeli DOD dari
tempat lain dan terpau jarank yang cukup jauh maka hal yang perlu
diperhatikan adalah penangan DOD itik tersebut baik ketika akan
dikirim, dalam proses pengiriman dan ketika awal kedatangan di kandang
anda. Produsen bibit biasanya memberikan tambahan kecambah dalam bok
sebagai ganti minum selama perjalanan. Kita ketahui kecambah adalah
sayuran yang banyak mengandung air dan tidak mengandung pestisida
sehingga aman dikonsumsi anak itik. Segera setelah DOD sampai di
kandang, DOD diberi minuman yang berenergi tinggi dan berelektrolit.
Pemberian minum yang dilakukan dengan segera bertujuan untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang, sehingga kehilangan berat badan dapat
dicegah. Pemberian minuman berelektrolit dilakukan untuk mengganti
elektrolit yang hilang, sedangkan minuman berenergi yang diberikan
sebagai sumber tenaga baru. Jika hal ini dilakukan, maka kehilangan
berat badan dapat dicegah dan DOD akan mempunyai kesehatan yang normal
kembali. Ibarat jika kita bertamu ke keluarga yang jauh, ketika baru
datang di tempat tujuan dan disajikan minuman yang berelektolit
(sengaja tidak menyebut merk karena tidak ada unsur promosi) atau
minuman berenergi (minuman yang manis-manis/berkadar gula tinggi) akan
terasa hilang yang namanya dehidrasi, capek, dan yang lainnya. DOD yang
terlambat penanganan ketika datang dapat terlihat dari ketidakseragaman
berat nantinya.
Secara umum dan sudah terbukti baik secara teori maupun praktek
bahwa laju pertumbuhan itik jantan lebih cepat dari pada itik betina
sehingga berat badan akhir pada umur pemeliharaan itik jantan dan
betina tentu berbeda. Oleh karenanya, memelihara DOD untuk tujuan
potong sebaiknya di pilih satu jenis kelamin saja yaitu jantan saja
untuk mencapai keseragaman hasil akhir. Hal ini tidaklah sulit karena
produsen DOD itik telah menjual itik secara terpisah antara jantan dan
betina. Pemeliharaan itik jenis jantan saja juga menguntungkan karena
harga DOD itik jantan jauh lebih murah daripada DOD itik betina.
Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah tempat pakan dan minum adalah
salah satu faktor pendukung yang memberikan andil cukup besar dalam
menghasilkan itik potong yang seragam. Jumlah tempat pakan dan tempat
air minum yang terlalu sedikit akan membuat itik saling berebutan
(bersaing) dalam memperoleh pakan dan minum. Ternak yang dominan akan
dengan mudah mendapatkan jatan pakan/minum sedang ternak yang kalah
akan kesulitan dalam mendapatkan jatah pakan/minum. Sehingga jumlah
tempat pakan dan minum yang sedikit akan membuat pertumbuhan itik tidak
merata sehingga secara otomatis menyebabkan ketidakseragaman berat
akhir. Biasanya peternak memberi tempat pakan sebanyak 3-4 buah untuk
50 ekor. Begitu juga kebutuhan tempat minum tidak jauh beda dengan
jumlah kebutuhan tempat pakan
Kepadatan kandang juga dapat mempengaruhi keseragaman berat badan.
Kandang yang terlalu padat menyebabkan itik tidak mendapatkan pakan dan
minum secara serentak. Kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat
memunculkan stress dan akibat lainnya. Selain itu, kepadatan kandang
yang terlalu tinggi dapat juga menciptakan prilaku dominasi pada
sekelompok itik. Berdasarkan referensi yang ada kepadatan kandang 10-15
ekor/m2 untuk itik umur 5-6 minggu dianggap masih cukup baik.
Mengapa kami tidak berbicara masalah kualitas dan kuantitas pakan?
Jawabannya adalah kami yakin anda sudah paham dan mengetahui akan hal
ini akan tetapi keseragaman bentuk pakan mungkin sering terlupakan oleh
peternak. Perlu anda ketahui bahwa pakan yang tercampur secara tidak
merata dapat menyebabkan ketidakseragaman berat akhir itik potong. Hal
ini disebabkan itik tidak menerima zat gizi secara optimal karena pakan
yang tercampur tidak merata. Ada itik yang kelebihan dalam menerima zat
gizi dan ada pula itik yang kekurangan dalam mendapatkan zat gizi.
Karena dalam pencampuran pakan tersebut mungkin ada bagian pakan yang
kaya akan zat gizi (bisa karena bentuk butiran yang agak besar atau
bisa juga karena memang terdapat dominasi bahan pakan yang kaya zat
gizi tertentu). Untuk menghindari hal ini, maka tidak ada jalan lain
kecuali melakukan pencampuran bahan pakan secara merata. Sebagai
gambaran dinding tembok rumah kita, ada bagian yang mudah kita
tancapkan paku dan ada pula bagian yang susah untuk kita tancapkan
paku. Mengapa karena campuran bahan pembuat (luluh) didnding tida
tercampur secara merata.
Abnomalitas bibit bisa disebabkan oleh kelainan metabolik seperti
defisiensi atau kelebihan zat gizi, abnormalitas bentuk tubuh dan
infeksi penyakit. Kelainan metabolisme dapat mempengaruhi tingkat
efisiensi dalam penggunaan pakan sehingga berpengaruh pula pada laju
pertumbuhan. Abnormalitas seperti itik yang mengalami kelainan kaki
(pengkor) menyebabkan ia sulit untuk mendapatkan pakan dan minum. Hal
ini menyebabkan itik yang bersangkutan bisa mengalami kekurangan zat
gizi, sehingga pertumbuhan terhambat. Kemudian itik yang terkena
infeksi penyakit secara umum dapatkan mengakibatkan nafsu makannya
menurun sehingga jelas akan berpengaruh pada pertumbuhan. Kalau terjadi
hal demikian maka langkah yang kita tempuh adalah variasi cara
memperlakukan individu ternak seperti pemisahan ternak yang mengalami
ganguan abnormalitas atau penyakit pada kandang tersendiri (kandang
isolasi/karantina). Kita pantau/monitor para pegawai kandang terhadap
variasi cara ini agar kelak tujuan kita untuk mendapatkan itik potong
yang seragam dapat tercapai.
Pernah melihat tayangan buah raksasa pada televisi atau media
informasi lainnya? Ternyata buah raksasa yang dihasilkan salah satu
kuncinya adalah perpaduan dalam hal pencahayaan. Ternak yang
mendapatkan tingkat pencahayaan yang berbeda (alami atau buatan) akan
berbeda pula tingkat pertumbuhannya. Tingkat pencahayaan yang berbeda
akan berpengaruh pada stimulasi pada glandula pituitari
sehingga dapat menyebabkan sebagian ternak mencapai dewasa kelamin
lebih awal/lambat. Untuk mengatasi apabila pencahayaan kurang (kondisi
cuaca mendung/sering hujan) maka dapat dilakukan penambahan cahaya
secara buatan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa suhu lingkungan dapat mempengaruhi
pertumbuhan ternak. Pada saat anak itik masih umur DOD maka anak itik
masih memerlukan panas tambahan sehingga pemberian suhu pemanas buatan
yang tepat akan mampu menciptakan suhu kandang yang ideal. Sebagai
contoh anak itik yang mendapat panas berlebihan (suhu terlalu tinggi),
nafsu makan akan menjadi menurun sedangkan nafsu minum akan semakin
meningkat begitu pula sebaliknya. Demikian pula masalah letak posisi
kandang, bagian kandang yang terkena sinar matahari akan lebih kering
sehingga bagian tersebut tidak terlalu lembab.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah mencari jalan keluar dari
hal-hal yang dapat menyebabkan ketidakseragaman itik pada saat umr
potong. Sebagian besar penyebab ketidakseragaman berat badan pada itik
potong dapat diatasi oleh peternak karena sebagian besar penyebab
tersebut berasal dari faktor manajemen pemeliharaan. Kalau hal-hal di
atas terabaikan dapat menyebabkan ketidakseragaman dalam hal
pertumbuhan itik potong yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan
atau bahkan bisa menjadi salah satu sebab kerugian usaha. Semoga
bermanfaat.
Sumber : SENTRAL TERNAK